Jalan Pulang adalah sebuah film drama keluarga yang mengisahkan tentang perjalanan seorang pria, bernama Arief (diperankan oleh Tegar Saputra), yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah tragedi besar menimpa keluarganya. Tragedi tersebut bukan hanya merenggut nyawa orang-orang yang dicintainya, tetapi juga memporak-porandakan kehidupan keluarga yang sebelumnya tampak sempurna. Dalam usahanya untuk kembali ke rumah dan mencari jawaban atas apa yang telah terjadi, Arief harus berhadapan dengan kenyataan yang begitu pahit dan penuh dengan luka emosional.
Film ini tidak hanya berfokus pada satu individu, tetapi juga menggali lebih dalam tentang bagaimana tragedi mempengaruhi setiap anggota keluarga dan bagaimana mereka berusaha untuk bertahan, meskipun banyak dari mereka yang merasa kehilangan arah. Kisah yang diangkat dalam Jalan Pulang sangat relevan dengan banyak keluarga di dunia nyata, di mana tragedi bisa datang tanpa diduga dan merubah segalanya dalam sekejap.
Pada dasarnya, Jalan Pulang mengisahkan tragedi yang melanda keluarga Arief, di mana ia harus kehilangan istrinya, Nita (diperankan oleh Novia Permatasari), dalam sebuah kecelakaan yang terjadi secara mendadak. Selain kehilangan istri tercinta, Arief juga harus menghadapi kenyataan bahwa anaknya yang masih kecil, Dito, ikut menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Namun, yang lebih menyayat hati lagi adalah fakta bahwa Arief harus hidup dengan rasa bersalah dan kesedihan yang mendalam, karena ia merasa tidak mampu melindungi orang-orang yang paling ia cintai.
Konflik internal Arief pun semakin rumit ketika ia mengetahui bahwa kecelakaan tersebut sebenarnya tidak semata-mata merupakan sebuah kecelakaan, melainkan sebuah konspirasi yang melibatkan pihak-pihak yang selama ini ia percayai. Menghadapi kenyataan ini, Arief berusaha untuk mencari kebenaran di balik tragedi tersebut dan melacak jejak-jejak yang membawa pada hilangnya keluarganya. Dalam perjalanannya, ia harus berhadapan dengan berbagai rintangan yang memaksanya untuk memilih antara membalas dendam atau memaafkan.
Salah satu aspek yang paling menggugah dalam Jalan Pulang adalah penggambaran bagaimana tragedi dapat mengubah dinamika keluarga dalam sekejap. Sejak kecelakaan itu, Arief merasa seolah-olah dunia miliknya runtuh, dan ia harus berjuang melawan rasa kesepian yang luar biasa. Tidak hanya itu, ia juga merasa terperangkap dalam rasa bersalah yang terus menghantuinya. Duka yang ia rasakan tidak hanya berasal dari kehilangan Nita dan Dito, tetapi juga dari kenyataan bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkan mereka.
Tragedi ini semakin mempengaruhi hubungan Arief dengan keluarga besarnya. Hubungan yang dulunya dekat dan penuh kasih sayang kini berubah menjadi penuh ketegangan dan kebingungan. Masing-masing anggota keluarga memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi kehilangan, dan ini menyebabkan perbedaan pendapat dan bahkan perpecahan. Ada yang mencoba untuk tetap bertahan dan menjalani hidup, sementara ada pula yang merasa tidak dapat melanjutkan kehidupan tanpa orang yang mereka cintai.
Pencarian Arief untuk memahami tragedi yang menimpa keluarganya bukan hanya sekadar mencari kebenaran, tetapi juga mencari arti dari hidupnya setelah kehilangan yang begitu besar. Film ini menggambarkan dengan sangat baik bagaimana perasaan kesedihan, kebingungan, dan kemarahan dapat mengubah seseorang. Arief merasa terisolasi dan sering kali merasa bahwa dunia telah menentangnya, namun di sisi lain, ia juga tidak bisa melepaskan rasa cintanya kepada keluarga yang telah tiada.
Perjalanan emosional yang dilalui oleh Arief menjadi inti dari film ini. Setiap langkah yang ia ambil untuk mencari jawaban atas kehilangan tersebut membawa penonton pada pertanyaan-pertanyaan besar tentang makna kehidupan, pengorbanan, dan pentingnya memaafkan. Dalam pencariannya, Arief tidak hanya menemukan kebenaran tentang kecelakaan yang menimpa keluarganya, tetapi juga menemukan dirinya kembali. Meskipun perasaan kesedihan dan rasa bersalah tidak bisa dihilangkan begitu saja, ia mulai belajar untuk menerima kenyataan dan menjalani hidupnya dengan cara yang lebih baik.
Film ini juga menggali hubungan Arief dengan anggota keluarga lainnya, terutama dengan ibunya (diperankan oleh Siti Aisyah), yang juga merasakan kehilangan yang mendalam. Ibu Arief, yang selama ini menjadi figur yang kuat dalam hidupnya, kini menjadi sosok yang lebih rapuh dan membutuhkan perhatian. Hubungan mereka yang dulunya erat kini harus dipertaruhkan ketika keduanya saling berusaha untuk mengatasi rasa sakit mereka masing-masing.
Selain itu, ada pula karakter-karakter lain seperti sahabat Arief, Fajar (diperankan oleh Rizky Naufal), yang menjadi salah satu sosok yang membantu Arief melewati masa-masa sulit. Fajar tidak hanya menjadi tempat Arief berbagi perasaan, tetapi juga memberikan perspektif yang berbeda tentang bagaimana menghadapi kehilangan. Melalui interaksi ini, film ini menunjukkan bahwa dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan emosional, meskipun setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya.